Jangan Lewatkan Hujan Meteor Orionid Di Indonesia Dini Hari Nanti

Hujan meteor Orionid yang akan berlangsung semenjak dini hari nanti hingga tamat tanggal22 Oktober 2017 mampu dilihat di Indonesia. Pengamat di Indonesia mampu mengamati lintasan-lintasan meteor yang tampak tiba dari rasi Orion ini mulai tengah malam saat rasi Orion sudah cukup tinggi,kurang lebih kisaran 30 derajat, di langit arah timur laut.


Hujan


Seperti namanya, hujan meteor Orionid berasal dari rasi bintang Orion atau Si Pemburu. Di Indonesia, rasi pemburu ini akan terbit kisaran jam 21:00 WIB di timur maritim dan terus beranjak naik di langit menuju titik meridian pengamat bulat yang ada di atas dan di bawah garis horison.


Bulan yang gres saja memasuki fase bulan gres akan menghilang dari langit malam dan pengamat mampu menyaksikan hujan meteor Orionid tanpa polusi cahaya alami dari satelitbumi. Yang perlu diperhitungkan adalah kondisi cuaca dan polusi cahaya kota.


E.C. Herrick, antariksawan asal Connecticut, Amerika Serikat, pertama kali menemukan hujan meteor Orionid pada 1839. Mulanya, berdasarkan Herrick, hujan meteor Orionid terjadi per tanggal 8 hingga 15 Okober. Dan pada 1840, ia meralat keterangannya. Dia mengatakan, program Orionid terjadi antara tanggal 8 hingga 25 Oktober.


Namun, pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi justru dilakukan pertama kali oleh astronom inggris A. S. Herschel pada 18 Oktober 1864 saat 14 meteor ditemukan tampak berasal dari rasi Orion. Pada 20 Oktober 1865, Herschel mengonfirmasi radian hujan Meteor tersebut memang berasal dari Rasi Orion.


Meski puncak hujan meteor Orionid gres terjadi pada tanggal 21 Oktober, pengamatan juga mampu dilakukan sehari sebelumnya hingga sehari setelah malam puncak, yakni tanggal 22 Oktober. Dalam waktu tersebut, Anda masih mampu mengamati meteor yang berseliweran di langit malam.


Saat puncak hujan meteor Orionid berlangsung, Anda mampu mengamati 20 bahkan lebih hujan meteor setiap jam jikalau terjadi peningkatan periodesitas pada tahun ini. Sekadar informasi, hujan meteor Orionid merupakan salah satu hujan meteor yang dengan program yang cukup tinggi antara 40-70 meteor per jam selama kurun 2-3 hari berturut-turut.


Analisa data hujan meteor Orionid dari tahun 1984-2001 memperlihatkan kalau laju maksimum setiap tahunnya beragam antara 14-31 meteor per jamnya. Periode terkuat terjadi selama 12 tahun kurun ke-20 dan selama tahun 2006-2013 sebanyak 30–70 meteor per jam. Tapi semenjak 2014, program hujan meteor Orionid mulai menurun di kisaran 15–20 meteor per jam.


Ketika melaksanakan pengamatan, hujan meteor mampu tampak diberbagai arah. Namun kalau ditelusuri kembali arah datangnya maka meteor-meteor yang bergerak dengan laju kecepatan 66 kilometer per detik itu berasal dari arah utara bintang Betelguese di rasi Orion.


Sambil menunggu Orion terbit, pengamat mampu menikmati Planet Saturnus yang masih tampak di arah barat hingga kisaran pukul 21:29 WIB. Sambil menunggu meteor melintas, jelang dini hari ada Mars yang terbit pukul 03:57 WIB dan Venus yang muncul di ufuk timur pukul 04:32 WIB. Untuk memperoleh hasil terbaik, carilah lokasi yang bebas polusi cahaya artifisial atau lampu kota. Siapkan jaket, kopi, dan kudapan untuk menemani tamat pekanmu berburu meteor.


Belum ada Komentar untuk "Jangan Lewatkan Hujan Meteor Orionid Di Indonesia Dini Hari Nanti"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel