Data Ponsel Dicomot Facebook, Netizen Geram

BelumFoto: unsplash

CalonPedia Jakarta – Belum rampung perkara penyalahgunaan data 50 juta penggunanya, Facebook harus menghadapi ‘amukan’ netizen yang tidak senang data dari ponsel mereka dikumpulkan oleh jejaring sosial tersebut.


Facebook diketahui telah mengumpulkan sejumlah data dari ponsel penggunanya. Informasi tersebut meliputi riwayat panggilan dan pesan pendek (SMS), baik yang diterima maupun dikirim oleh user tersebut.


Temuan tersebut diungkapkan oleh sejumlah netizen di Twitter. Mereka mengetahuinya sehabis mengunduh file ZIP berisi data-data tersebut dari Facebook versi web. Sejumlah pengguna Twitter pun turut membagikan tips trick mengunduh file tersebut.


Kebanyakan warganet yang mengeluhkan dikumpulkannya informasi mengenai riwayat panggilan dan SMS milik mereka adalah pengguna smartphone berbasis Android. Mereka pun mengemukakan bahwa data tersebut sudah direkam selama bertahun-tahun.


Aplikasi Facebook untuk perangkat berbasis iOS diketahui memang tidak memiliki izin untuk mengambil data tersebut pada iPhone. Terlebih, Apple memang membatasi akses pengembang aplikasi pihak ketiga dalam mengumpulkan informasi sejenis.


Menariknya, pemilik akun Twitter @kellyhclay, yang merupakan pengguna iPhone, mengaku bahwa file ZIP dari Facebook miliknya menunjukkan bahwa jejaring sosial tersebut menyimpan seluruh kontak yang terdapat di dalam ponselnya. Padahal, ia tidak memiliki aplikasi Facebook di dalam iPhone miliknya.


Meski hal ini dikeluhkan oleh banyak penggunanya, pihak Facebook menyampaikan bahwa akses terhadap riwayat panggilan dan SMS adalah hal yang normal bagi sebuah aplikasi. Terlebih, keputusan juga tetap berada di tangan user untuk menentukan apakah mereka ingin menunjukkan akses tersebut pada sebuah aplikasi atau tidak.


“Hal terpenting bagi sebuah aplikasi dan layanan yang ingin membantu penggunanya untuk berafiliasi dengan orang lain adalah memudahkannya dalam mencari orang-orang yang ingin dihubungi olehnya,” ujar juru bicara Facebook, seakan-akan CalonPedia kutip dari The Verge, Selasa (27/3/2018).


Selain itu, melalui sebuah goresan pena blog dalam situs resminya, pihak Facebook juga menandakan bahwa pengumpulan data tersebut bersifat opt-in, jadi user sanggup menghentikannya sewaktu-waktu. Meski perusahaan tersebut tidak menjelaskan bagaimana data tersebut digunakan, mereka menegaskan bahwa informasi yang dikumpulkan ini tidak diperjualbelikan.


Dengan menyeruaknya perkara penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica terkait dengan usaha firma asal Inggris tersebut dalam memenangkan Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 lalu, tentu para pengguna raksasa jejaring sosial ini merasa khawatir bagaimana data mereka akan dimanfaatkan.






Belum ada Komentar untuk "Data Ponsel Dicomot Facebook, Netizen Geram"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel