Pulau Weh

Ketika mendengar kata surganya bawah laut, mungkin Anda akan pribadi menyebutkan pantai di penggalan timur Indonesia, maupun di maritim Sulawesi yang indah. Tapi apakah sempat terpikirkan satu spot indah di Aceh?


Itu tandanya Anda belum  bisa dibilang pecinta wisata maritim bila belum mengetahui seberapa indahnya Pulau Weh yang berada di wilayah paling barat Indonesia. Pulau ini tepatnya berada di kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau di titik nol kilometernya Indonesia ini menyuguhkan pemandangan biota maritim yang indahnya bisa sejajar dengan Taman Laut Bunaken. Menuju daerah elok ini, pengunjung biasanya akan disambut sekawanan lumba-lumba yang sedang beratraksi bebas.


Pulau Weh yang mempunyai luas sekitar 156,3 kilometer persegi ini terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil yang elok dengan ciri khas yang unik. Sayangnya, minimnya gosip banyak menciptakan wisatawan ragu untuk mengeksplorasi keindahan alam di sana.


Hampir keseluruhan pantai di Pulau Weh indah, tapi pantai Iboih yaitu salah satu yang paling terkenal di sana. Warna airnya yang biru jernih akan menyegarkan mata Anda. Bahkan saking beningnya, kecantikan formasi terumbu karang nampak dari permukaan laut. Belum lagi bermacam-macam ikan elok nan menggemaskan yang seolah mengajak berenang bersama serta keindahan gunung berapi yang berada di bawah laut.


Apabila dibandingkan dengan kota lain di Aceh, hukum syariat soal busana tidak terlalu kentara di Sabang. Hal ini nampak dari busana yang dikenakan wisatawan dalam maupun luar negeri. Meski begitu, akan lebih baik untuk menghargai masyarakat Pulau Weh yang mayoritas beragama Islam dengan mengenakan pakaian yang lebih sopan. Selain itu, ada hukum penting di pulau ini yakni larangan beraktivitas di pantai dan maritim pada hari Jumat. Kemudian, pemerintah setempat melarang semua acara melaut pada hari libur Islam. Apabila nekat melanggar, ada denda yang harus dibayar.


Aktivitas


Pulau Weh dihuni sekitar 580 spesies ikan dan mempunyai 19 titik penyelaman. Pantai Iboih yaitu yang menjadi sentra kegiatan penyelaman baik lokal maupun mancanegara. Di pantai ini terdapat dive center paling besar di Pulau Weh yaitu Rubiah Tirta Dive. Ada beberapa spot diving terbaik menyerupai Sabang Wreck yang merupakan sebuah bangkai kapal yang terletak 14 meter di bawah permukaan laut. Anda bisa berjumpa dengan pipefish, peacock mantis shrimp, scorpion fish, sweepers, moray raksasa dan ghost pipefish. Kemudian ada juga Sophie Rickmers Wreck, sebuah kapal Jerman di masa perang dunia kedua. Untuk yang ingin menyelam spot yang satu ini harus punya piawai betul dalam menyelam dikarenakan rawan dekompresi. Untuk mengeksplorasi keindahan pulau Weh dengan menyelam, Anda perlu menyiapkan biaya sekitar Rp. 300.000. Bagi yang ingin sekedar snorkeling cukup dengan Rp. 50.000 saja.


Bosan menikmati pasir putih, damai Anda bisa melihat suasana pantai dengan pasir hitam legam di Pantai Anoi Itam. Warna hitam ini yaitu final dari banyaknya kandungan bijih logam dalam pasir tersebut. Pasir hitam ini juga disebut-sebut tiga kali lebih berat dibanding pasir pada umumnya, namun teksturnya tidak kasar. Di pantai ini juga terdapat jejak-jejak perang dunia kedua menyerupai bungker-bungker pertahanan tentara Jepang, meriam dan bangunan tua.


Selain pantai pulau ini juga mempunyai teladas yang cantik, Pria Loat namanya. Air terjun setinggi 10 meter ini mempunyai tampungan bak di bawahnya sehingga pengunjung bisa berenang atau menikmati sensasi fish spa di pinggir kolam. Bila beruntung, Anda bisa bertemu dengan biawak maritim yang menjadi hewan endemik di pulau Weh.


Satu lagi yang tak kalah penting, di pulau ini juga terdapat Tugu Nol Kilometer Indonesia berupa bangunan setinggi 22,5 meter dengan bentuk bulat berjeruji. Di penggalan puncak tugu ini terdapat burung garuda dengan amngka nol di genggamannya. Ada prastasti marmer hitam di sana yang membuktikan posisi geografis nol kilometer. Yang menjadi unik, saat menuju daerah ini Anda akan disambut oleh rombongan monyet-monyet yang seolah nampak membuktikan lokasi Tugu Nol Kilometer.


Menuju Lokasi



Pilihan transportasi menuju pulau Weh cukup bermacam-macam dengan harga yang juga bervariasi. Untuk Anda yang berasal dari luar provinsi atau luar pulau sangat sempurna bila menentukan jalur udara menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh. Atau rute alternatifnya yaitu penerbangan menuju Kuala Namu, kemudian naik bus antar kota dari Medan ke Banda Aceh. Dari Banda Aceh atau Bandara Sultan Iskandar Muda menuju Pelabuhan Lheue bisa ditempuh dengan empat jenis transportasi yakni taksi, damri, becak motor, dan labi-labi yang merupakan kendaraan khas Aceh.


Dari pelabuhan menuju Pulau Weh bisa memakai kapal cepat maupun kapal lambat. Dalam seharinya ada tiga feri yang berlayar dari pelabuhan Ulee Lheue menuju pelabuhan Balohan (Pulau Weh) yakni pada pukul 08.00, 11.00, dan 16.00 dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Khusus untuk hari jumat, ada acara tertentu untuk jam keberangkatan kapal feri. Set untuk kapal ini yaitu Rp. 25.000. Namun, bila Anda ingin menghemat waktu bisa memakai kapal cepat alasannya yaitu hanya butuh waktu tempuh 45 menit saja. Dalam sehari ada dua kali acara keberangkatan yaitu pukul 08.00 dan 14.30 dengan tiket sekitar Rp. 85.000.


Belum ada Komentar untuk "Pulau Weh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel