Tragedi Tol Becakayu

Salah satu bekisting pierhead di proyek jalan tol Becakayu pada selasa (20/02/2018) pagi ambruk dan menciptakan sejumlah pekerja konstruksimengalami luka parah. Terkait tragedi tersebut, pihak PT Waskita Karya (Persero) sekaligus konstruktor mengatakan permohonan maaf dan belasungkawa.


“Kami minta maaf atas tragedi tersebut. Kepada keluarga korban juga kami mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto saat juma pers terkait kecelakaan konstruksi selasa pagi.


Tragedi Tol Becakayu


 di

Ia juga menjelaskan, bahwa tragedi itu, cuilan yang ambruk dalam proyek tersebut adalah bekisting pier head atau besi penyangga cetakan cor kepala tiang beton.


Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dengan lokasi tragedi di akrab Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur dan mengakibatnya 7 orang mengalami luka-luka.


Sekedar informasi, proyek jalan tol layang yang mempunyai panjang 21,5 km itu sebelumnya pernah berhenti selama 22 tahun, sebelum akhirnya digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.


Pada Januari 2015 kemudian proyek Jalan Tol Becakayu kembali dilanjutkan sehabis terbengkalai semenjak tahun 1998. Proyek jalan tol penghubung antara Bekasi-Jakarta itu sebelumnya telah digagas semenjak zaman Presiden Soeharto di 1995.


Rencana pembangunan jalan tol Becakayu tersebut digulirkan dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1996, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yakni PT Tirtobumi Prakarsatama, PT Citra Mandiri Sukses Sejati, PT Indadi Utama (Indadi), dan PT Remaja Bangun Kencana.


Namun pada tahun 1998 satt terjadi krisis moneter proyek inipun mendapatkan imbas. Akhirnya proyek ini hanya berhasil mengerjakan tiang-tiang panjang yang sekarang telah lama lantaran yaitu kurang pemeliharaan.


Barulah pada awal tahun 2013 Kementerian Pekerjaan Umum (PU), menggelontorkan dana sebanyak Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan tol Becakayu. Kemudian pada Oktober 2014, PT Waskita Karya lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) berhasil mengambil alih saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.


Belum ada Komentar untuk "Tragedi Tol Becakayu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel