Andromax Prime, Si Feature Phone Ala Smartphone Diklaim Laris

KurangAndromax Prime. Foto: CalonPedia/Yudhianto

CalonPedia Jakarta – Kurang lebih dua pekan sejak Smartfren merilis ponsel Andromax Prime ke pasar Indonesia. Penjualannya pun diklaim menggembirakan.


Seperti yang dipaparkan VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, respon pasar terhadap Andromax Prime ini sangat besar. Padahal, Andromax Prime ini tergolong sebagai feature phone.


“Betul, antusiasme Andromax Prime besar. Di luar ekspektasi kami. Bahkan melebihi ekspektasi kami,” papar Munir di sela-sela program Network Drive Test di Anyer, Banten, Rabu (11/10/2017).


Andromax Prime sendiri, diakui munir diciptakan untuk menjebatani pelanggannya yang masih memakai 2G untuk beralih ke 4G. Dengan banderol harga Rp 350 ribu, pengguna Andromax Prime sudah sanggup menikmati sensasi berinternet dengan memakai jaringan 4G LTE.


Walaupun, ponsel ini mempunyai banyak sekali keterbatasan dan tidak sanggup disamakan dengan smartphone pada umumnya.


“Hasil analisis studi kami memperlihatkan masyarakat banyak membutuhkan teknologi 4G, tapi belum tersedia perangkat yang terjangkau, masih banyak yang mahal. Dengan adanya ponsel ini masyarakat ada solusi,” tuturnya.


Senada dengan Munir, Region Head Jabo West Smartfren Dandy Andriana menyebut jikalau Andromax Prime dihadirkan untuk menjangkau pelanggan yang, bukannya tidak punya uang, tapi belum merasakan jaringan Smartfren.


Soal berapa banyak unit yang sudah laku, Dandy tidak sanggup memperlihatkan angka secara rinci. “Kami di Smartfren selalu membatasi santunan unit sebanyak 100 unit di masing-masing distributor. Total ada 79 biro secara nasional dan saat ini tengah berjalan,” ucapnya di kesempatan yang sama.


Bahkan saking lakunya, beberapa channel biro sampai ada yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) untuk pasokan baru. “Total 100 itu masih kurang lho,” pungkasnya.






Belum ada Komentar untuk "Andromax Prime, Si Feature Phone Ala Smartphone Diklaim Laris"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel