Krack, Bahaya Penyusup Wifi Yang Sulit Dibasmi

PerusahaanIlustrasi. Foto: istimewa

CalonPedia Jakarta – Perusahaan teknologi dibentuk pusing dengan serangan siber terbaru bernama Krack, yang menyerang lewat enkripsi Wi-Fi. Meskipun tanda-tandanya sudah diketahui lebih dari sebulan ke belakang, namun mereka masih meraba-raba untuk merilis security patch yang paling tepat.


Hal tersebut dikarenakan serangan ini berbeda dari aksi pembajakan pada umumnya. Krack cukup rumit untuk dijalankan, dan di dikala yang bersamaan sulit dalam penanggulangannya.


Meskipun mempunyai jangkauan yang luas alasannya menyerang perangkat memakai jaringan Wi-Fi, namun Krack dianggap belum matang dalam eksekusinya, sehingga munngkin belum mempunyai dampak yang terlalu besar.


Krack sendiri memanfaatkan kelemahan dalam protokol WPA2, yang bertugas untuk mengamankan koneksi Wi-Fi antara router dan perangkat. Ketika sistemnya melemah, akan tercipta celah antara keduanya. Dari situ, para hacker bisa memanipulasi traffic atau menyelipkan malware ke dalamnya.


Tapi untuk menanamkan bug Krack, pelaku harus berada dalam jangkauan Wi-Fi itu sendiri untuk untuk menjalankan aksinya.


Lebih lanjut, Krack relatif lebih sulit untuk dilawan memakai patch dibanding dengan bug-bug lain dikarenakan mereka mengincar kelemahan yang spesifik pada WPA2, ialah dikala install ulang dari private keys tengah berlangsung.


Hal tersebut membuat banyak pakar keamanan cyber ragu apakah patch yang dibentuk sudah melindungi dari seluruh serangan. Jika industri teknologi tidak bergerak dalam membuat enkripsi Wi-Fi yang lebih canggih, bukan mustahil serangan mirip ini akan terus muncul dalam beberapa tahun mendatang


Hal ini tercermin dari masih banyaknya vendor yang belum bisa membuat patch tersebut dalam waktu dekat. Hal ini tentu cukup berbahaya alasannya jangkauan protokol WPA2 sangat luas.


Sebagaimana dilansir CalonPedia dari laporan dalam situs resmi CERT, Rabu (18/10/2017), diperkirakan, perusahaan-perusahaan besar di bidang teknologi mirip Intel, Samsung, Toshiba, dan Ubuntu telah terkena dampak dari serangan Krack.


Dalam hal ini, Microsoft menjadi yang terdepan alasannya sudah membagikan patch kepada seluruh pelanggannya. Sedangkan Apple masih berkutat untuk menyediakannya dalam versi beta untuk sistem operasi iOS, macOS, watchOS, dan tvOS.


Google pun masih membutuhkan waktu untuk menghadirkan patch ke perangkat Android, alasannya mereka tengah fokus dalam mengerjakan patch untuk Pixel terlebih dahulu.


Para peneliti memprediksi, kedepannya setiap perangkat yang memakai Wi-Fi, mulai dari komputer, ponsel, hingga router, akan sangat rawan untuk diserang dengan aneka macam cara.


Komputer dan ponsel menjadi perangkat yang paling penting untuk dipasangkan security patch terbaru alasannya keduanya merupakan target utama dari segala bentuk serangan siber.


Setelah itu perhatian juga perlu ditujukan pada perangkat lain yang bisa terhubung dengan Wi-Fi, alasannya bisa saja serangan ditujukan pada televisi, printer, dan perangkat lain yang mendukung Internet of Things (IoT).


Mereka menyarankan, untuk melindungi perangkat dari serangan Krack, sebelum patch dari beberapa vendor hadir, yakni dengan menghindari penggunaan Wi-Fi itu sendiri, alasannya Krack bekerja secara real-time memakai koneksi dari Wi-Fi.






Belum ada Komentar untuk "Krack, Bahaya Penyusup Wifi Yang Sulit Dibasmi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel